- Paus Fransiskus Terima Kunjungan Presiden Irak
- Paus Fransiskus Berdoa untuk Para Korban Badai Otis
- Paus Fransiskus Serukan Gencatan Senjata di Tanah Suci
Baca Juga
Dalam pertemuan dengan perwakilan dari Layanan Perlindungan Anak dan Pusat Pendengaran Gereja Italia, Paus Fransiskus menekankan pentingnya mendengarkan para korban pelecehan dan mendorong masyarakat untuk memusatkan perhatian pada momok ini.
Paus Fransiskus menegaskan kembali komitmen tegas Gereja Katolik terhadap perlindungan anak di bawah umur dari pelecehan seksual, dengan mengatakan bahwa seluruh komunitas Kristen harus merasa terlibat.
“Ini bukan masalah yang bisa dinegosiasikan”, katanya pada Sabtu pagi, saat ia berpidato di depan peserta pertemuan nasional pertama perwakilan keuskupan dan regional dari Pusat Pelayanan dan Pendengaran Perlindungan Anak Gereja Italia.
“Kita tidak bisa berhenti dalam tindakan kita untuk melindungi anak di bawah umur dan orang-orang yang rentan dan, pada saat yang sama, memerangi segala bentuk pelecehan, baik seksual, kekuasaan, atau hati nurani,” kata Paus.
Pertemuan yang bertajuk “Kecantikan yang Terluka. Aku akan menyembuhkan lukamu dan menyembuhkan lukamu" (Yer 30:17), diselenggarakan oleh Konferensi Episkopal Italia (CEI).
Dalam pidatonya, Paus menyarankan tiga kata kerja sebagai pedoman tindakan melawan pelecehan anak.
Untuk menjaga
Kata kerja pertama adalah menjaga, yaitu secara aktif berbagi penderitaan mereka yang terluka dan memastikan bahwa seluruh komunitas bertanggung jawab atas perlindungan anak di bawah umur dan mereka yang paling rentan.
Paus Fransiskus mencatat bahwa jalan ini membutuhkan pembaharuan internal dan komunitas dalam keadilan dan kebenaran.
“Mereka yang menjaga tahu bahwa ‘tidak ada sikap diam atau menyembunyikan diri sehubungan dengan pelecehan.,” ujarnya.
Safeguarding, lanjutnya, juga mencegah terjadinya kerugian melalui kegiatan pelatihan terus-menerus, yang bertujuan untuk menyebarkan kesadaran dan perhatian untuk melindungi kelompok yang paling rentan.
Hal ini juga harus menjadi perhatian bagi masyarakat luas di luar Gereja, Paus Fransiskus memperingatkan, seraya mengingatkan bahwa menurut statistik global, antara 42 dan 46 persen pelecehan terjadi di dalam keluarga atau di lingkungan sekitar, sementara banyak kasus lainnya terjadi di bidang olahraga. atau sekolah.
Untuk mendengarkan
Kata kerja kedua yang Paus Fransiskus usulkan adalah mendengarkan para korban sebagai langkah untuk meningkatkan budaya pencegahan.
Hal ini diwujudkan melalui pembentukan komunitas, penerapan prosedur dan praktik yang baik, kewaspadaan dan transparansi yang membangun dan memperbaharui kepercayaan.
“Hanya mendengarkan penderitaan orang-orang yang menderita kejahatan mengerikan ini akan membuka solidaritas dan mendorong kita untuk melakukan segala yang mungkin untuk memastikan bahwa pelecehan tidak terulang kembali,” kata Paus Fransiskus.
“Kita dipanggil untuk memberikan reaksi moral, untuk mempromosikan dan menjadi saksi kedekatan terhadap mereka yang telah disakiti oleh pelecehan,” ujarnya.
Menjaga
“Mengetahui cara mendengarkan berarti merawat para korban”, kata Paus Fransiskus, seraya menekankan bahwa hanya dengan mengikuti jalur kepedulian dan mendengarkan maka penyembuhan dapat terjadi.
Penyembuhan juga memberikan keadilan kepada para korban. Inilah sebabnya, katanya, sangat penting untuk mengadili mereka yang melakukan kejahatan ini, khususnya di dalam gereja.
Berterima kasih kepada para pekerja pastoral atas pekerjaan mereka dalam mendukung para korban dan penyintas, Paus Fransiskus mendorong mereka untuk melanjutkan upaya mereka melawan pornografi anak online.
Sebuah usaha yang berharga
“Apa yang Anda lakukan sangat berharga bagi para korban dan seluruh komunitas gerejawi”, katanya, seraya mencatat bahwa pekerjaan mereka dapat mendorong seluruh masyarakat Italia untuk lebih memperhatikan bencana ini.
Terakhir, Paus Fransiskus mengucapkan terima kasih kepada para pekerja pastoral Italia atas kerja sama mereka dengan Komisi Kepausan untuk Perlindungan Anak di Bawah Umur dan dukungan yang mereka berikan kepada Konferensi Waligereja lainnya. Khususnya di negara-negara berkembang, yang memiliki sumber daya yang langka untuk pencegahan pelecehan anak dan untuk pelaksanaan Konferensi Waligereja Italia terkait kebijakan perlindungan. *
- Paus Fransiskus Terima Kunjungan Presiden Irak
- Paus Fransiskus Berdoa untuk Para Korban Badai Otis
- Paus Fransiskus Serukan Gencatan Senjata di Tanah Suci